Musibah yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat beberapa waktu lalu, telah meninggalkan duka yang teramat dalam. Data terkini dari Tempo pada 20 Desember 2025, jumlah korban meninggal mencapai 969 jiwa. Jumlah yang cukup besar akibat sebuah bencana. Tentunya ini bukan semata soal angka belaka. Ini terkait hilangnya ratusan nyawa anak manusia yang berharga.
Kepedulian pun datang dari berbagai daerah di tanah air. Selain kehadiran negara, juga keterlibatan NGO, individu, maupun organisasi yang selama ini berkhidmat di jagat literasi seperti Forum TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Forum TBM, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki struktur pengurus pusat (PP), pengurus wilayah (PP), dan pengurus daerah (PD). Forum TBM turun tangan langsung sebagai panggilan kemanusiaan untuk membantu saudara yang korban bencana besar ini.
Pada 26 November 2025 lalu, beberapa wilayah di Aceh terdampak banjir dan longsor mulai dari Kabupaten Nagan Raya, Langsa, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Takengon, Bener Meriah, Aceh Singkil, dan Subulussalam. Akibatnya beberapa jalan terdampak, termasuk dan TBM.
Hingga saat ini, Forum TBM Wilayah Aceh telah menggalang dana untuk teman-teman yang terdampak, dan melakukan kerja sama dengan Yayasan Seribu Senyum. Dana yang terkumpul sebanyak Rp18.000.000 dari Seribu Senyum yang telah disalurkan ke Nagan Raya, Bireun, Pidie Jaya, Langsa, Tamiang, dan Aceh Utara. Selain itu, Forum TBM Wilayah Aceh telah menghimpun dana melalui media social. Lalu, sudah terkumpul Rp.600.000. Lokasi yang terdampak terdapat terhadap beberapa TBM, yang terparah di Baling Karang, Aceh Tamiang adalah Pustaka Kampung Impian yang pustakanya tinggal tanah. Begitu pun Pustaka Kampung Impian di Desa Bah, Aceh Tengah yang rata dengan tanah dan belum bisa diakses darat hingga saat ini. Selain itu, TBM yang terdampak banjir adalah Pondok Keumuning Sukarakya, TBM Uswatun Hasana (Langsa ), TBM Bintang Sekorong Muda, dua TBM di Subulussalam, dan TBM Saleum Cahaya di Aceh Timur.
Kini, kegelapan, lapar, dan harga barang melonjak. Namun, kerja sama antar masyarakat Aceh yang hadir setiap harinya tetap hidup dan berupaya meredakan situasi menjadi lebih baik.
Sementara itu, cerita dari Sumatera Utara juga tidak kalah mengharukannya. Peristiwa bencana akibat tanggul sungai yang pecah pada Kamis, 27 November 2025, telah melantakkan harta dan benda masyarakat. Pengurus Wilayah Forum TBM Sumut bersama Cerita Baik Foundation dan ILA Education melakukan kerja kolaboratif sebagai bentuk kepeduliannya pada Sabtu, 6 Desember 2025 di Desa Lama, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat.
Adapun program nyata yang dilakukan adalah trauma healing kepada anak-anak korban bencana, penyaluran bantuan makanan (beras, roti, minuman mineral, nasi kotak), pakaian layak pakai, celana dalam, dan lainnya kepada warga tedampak bencana. Selain itu, juga ada penyerahan sabun, detergen, dan sejenisnya kepada MTs-MDA Al Washliyah
Komunikasi yang dibangun lintaswilayah oleh Forum TBM terus menguat sebagai bentuk kerja jejaring melalui grup WhtasApp. Di Agam, pada 6 Desember 25, Forum TBM Sumbar melalui Ketua dan Sekretaris PW Forum TBM Sumbar, bersama Ketua PD Forum TBM Kabupaten Agam, menyerahkan langsung donasi untuk korban banjir dan longsor di Jorong Sungai Baluka, Nagari Nan Limo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Bantuan yang disalurkan merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan Forum TBM Sumbar satu minggu sebelumnya. Donasi tersebut diwujudkan dalam bentuk paket sembako dan pakaian layak pakai yang diserahkan kepada dua rumah yang terdampak bencana. Pengurusn forum mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur yang telah ikut membantu. Semoga kondisi Sumatera Barat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Semetara itu, kegiatan trauma healing bertema “Literasi Pulih” diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi psikologis anak-anak yang terdampak bencana di wilayah Kota Padang. Melalui kerja sama antara Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, Duta Bahasa Provinsi Sumatera Barat, dan Forum TBM Kota Padang, kegiatan ini dirancang untuk menghadirkan ruang aman, menyenangkan, serta mendorong pemulihan emosional lewat pendekatan literasi.
Acara diawali dengan sesi read aloud atau membaca nyaring yang dibacakan oleh Ketua Forum TBM Kota Padang, Putri Julita Mina Harafah. Ia membaca cerita-cerita inspiratif yang menggugah imajinasi dan membawa pesan keberanian, kebersamaan, serta harapan. Kegiatan membaca nyaring ini tidak hanya bertujuan menghibur, tetapi juga membantu anak-anak mengekspresikan perasaan, menenangkan pikiran, serta menumbuhkan kembali minat mereka terhadap literasi.
Selanjutnya, anak-anak diajak mengikuti berbagai permainan edukatif bertema literasi yang dirancang untuk melatih konsentrasi, kerja sama, dan kreativitas. Permainannya mencari soal dan mencari jawabannya secara berkelompok, hingga permainan membangun alur kisah membuat suasana menjadi hangat dan penuh tawa. Dengan cara yang menyenangkan, anak-anak dapat kembali merasakan keceriaan sambil memperkuat kemampuan berbahasa dan berpikir.
Kolaborasi antarinstansi dan komunitas ini menunjukkan komitmen bersama bahwa literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga sarana pemulihan psikologis. Kegiatan “Literasi Pulih” menjadi wujud nyata bahwa pendampingan berbasis literasi mampu menghadirkan harapan serta memperkuat ketangguhan anak-anak menghadapi situasi sulit.
Melalui sinergi Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, Duta Bahasa Provinsi Sumatera Barat, dan Forum TBM Kota Padang, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dan memberi dampak positif bagi lebih banyak anak, sehingga literasi benar-benar menjadi kekuatan untuk bangkit dan pulih bersama.
Sementara itu, Pengurus Forum TBM menggalang donasi untuk korban bencana di Sumatera. Penggalangan donasi ini diumumkan di flatform Instagram dan Facebook yang dapat menyentuh semua kalangan.

Selaku Ketua Forum TBM, Opik mengatakan bahwa banjir besar melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, mengakibatkan warga kehilangan rumah, dan barang berharga lainnya. Gelombang air yang deras juga merusak fasilitas publik dan ruang-ruang penting bagi kehidupan komunitas.
Sebagai ketua atas organisasi nirlaba yang keanggotannya sampai ke pelosok ini, ia menjelaskan bahwa di antara yang terdampak adalah buku-buku di berbagai TBM hilang atau rusak, bahkan beberapa bangunan TBM rata dengan tanah diterjang arus. Maka, seluruh Pengurus Pusat Forum TBM berkoordinasi dengan PW Aceh, PW Sumut, dan PW Sumbar sepakat membuka galang bantuan nasional untuk memperkuat penanganan yang telah dilakukan oleh ketiga PW. Ia juga mengatakan bahwa secara bersama-sama menyiapkan pendampingan psikososial berbasis literasi dan melakukan identifikasi TBM terdampak, agar pemulihan—termasuk pengiriman buku—dapat segera dijalankan ketika situasi memungkinkan.
Sekaitan dengan hal itu, Forum TBM mengimbau dalam gerakan “Ayo Donasi untuk Membantu Pemulihan Wilayah Terdampak Banjir”. Donasi Anda dapat disalurkan ke Bank BRI — 0354-01-001590-56-2, a.n. Forum Taman Bacaan Masyarakat (Tambahkan kode 002 di akhir nominal). Konfirmasi: 085223544414.
Bantuan Anda akan sangat berarti bagi warga dan ruang-ruang belajar yang tengah berupaya bangkit kembali.
![]()












